Kodomo Yamakasa (Teknologi vs Budaya)

Apa yang ada di pikiranmu saat pertama kali mendengar kata JEPANG?

"Gadget keren!!"
"Teknologi canggih!!"
"NARUTO!!"
"Kimono..cewek cute..salju.." 

Apalagi??


Mungkin sama dengan apa yang ada di pikiran saya saat pertama kali datang ke Jepang. Bersih, rapi, dan keren!  Menjadi salah satu dari penerima beasiswa walikota Fukuoka untuk belajar budaya Jepang, membuat saya melihat dan memahami sisi lain dari Jepang, khususnya di Fukuoka. Di balik semua teknologi-serba-pencet yang sukses membuat saya MELONGO dan mengeluarkan penyakit "ndeso" saya, kearifan lokal masyarakat Fukuoka dalam melestarikan budayanya patut menerima 100 jempol dari saya (4 jempol saya sendiri, dan jempol pinjeman dari temen). Hampir satu bulan materi kuliah Sejarah Kota Hakata-Fukuoka melulu tentang Festival Yamakasa. Apa bagusnya itu festival? Di Indonesia juga banyak. 

Tapi ternyata saya salah. Festival ini memang beda.

Festival Yamakasa memiliki sejarah yang panjang, hampir 800 tahun. Saya terharu, karena meskipun Fukuoka sudah berkembang sedemikian pesatnya, masyarakat masih mau nguri-nguri kabudayannya sendiri (cek Yamakasa Walk
). Budaya, bukan hanya milik orang tua, tapi semua orang. Dan Kodomo Yamakasa membuktikannya. Meski anak-anak ini belum waktunya untuk ikut dalam festival, tapi sejak kecil, mereka sudah dididik untuk membawa Kakiyama yang beratnya ampun-ampunan itu. Bukan, mereka hanya membawa (menggotong) yang ringan, tentu saja. Tapi melihat semangat mereka, suka cita mereka memakai pakaian adat..waow, benar-benar sugoi!


FYI, baju adat mereka hanya terdiri dari atasan (happi) dan selembar kain yang (maaf) diikatkan di selangkangan mereka, fundoshi namanya (ilustrasi lebih jelas, hehehe). Dulu, mereka hanya mengenakan fundoshi, tanpa happi dan hal ini sempat dibanned di era Meiji. Itulah sebabnya mereka lalu menambahkan happi agar terlihat lebih sopan. Kalo anak-anak sih lucu-lucu aja, nah yang bapak-bapak??



Oke, gimanapun, itu adalah budaya mereka, yang harus kita hormati. Terlepas dari itu semua, saya tetap mengagumi semangat anak-anak kecil ini dalam turut serta melestarikan budaya. Adakah yang seperti ini di Indonesia? Tanya kenapa?

Satu keluarga, berpakaian adat..so sweet..

Kerja keras mendorong Kakiyama. FIGHT OH!!

Kembaran pakek kaos design Lady Gaga untuk Jepang



Kazariyama (decoration only) dengan tema macem-macem

No comments:

Post a Comment