Peace Park (Nagasaki Part 2)

Setelah ngobrol panjang lebar mengenai apa aja yang perlu disiapkan kalo mau ke Nagasaki, selanjutnya adalah mengenai spot-spot mana saja yang wajib dikunjungi disini ^^

Pelajaran moral pertama dari thread sebelumnya adalah: pastikan anda booking hostel dengan benar untuk menghindari kenaikan jumlah gelandangan di Nagasaki. Hahahahaha..


10.16 waktu fukuoka, bus dari hakata station berangkat menuju nagasaki. Perjalanan ke nagasaki memakan waktu sekitar 3 jam. Sampai di dalam bis tujuan nagasaki, aku pun mengeluarkan penyakit ndesoku yang entah berapa kali kambuh..guys, ini bukan bus, tapi pesawat!! (bahkan pesawat garuda jogja-jakarta aja kalahhhh!!) *saya ndak pernah naik yang begituan, sodara2! Bus ini modelnya 1-2 seat. Hal pertama yang menarik adalah gordennya!! (yang bagus bgt) Lalu ke kursi. Dilengkapi dengan seat belt, dudukan kaki, colokan headset, tatakan tempat minum, dan sangat empukkk!! Dengan tiket seharga 2500 yen, ini sangat mewah. Dannnnn, mbak-mbak sugiwanya sekarang bisa bahasa inggris!! *prok prok prok* (cerita tentang si "mbak sugiwa" akan dibahas di thread lain :))


Welcome to Nagasaki!! 13.15 kami tiga wanita gagah perkasa melanjutkan perjalanan ke hotel yang sudah dipesan sebelumnya. Berbekal kalimat sakti “sakura machi wa doko desuka?” (salah satu dari dua kalimat pertama yang kami pelajari di kelas bahasa Jepang), kami melangkah dengan yakin. Ikuti jalan sesuai petunjuk di internet plus tanya-tanyi sedikit, kami pun sampai di hostel yang dituju. Dari luar, tampak tidak meyakinkan. Eits, tapi jangan salah. Begitu sampai ke dalam, tambah tidak meyakinkan. Hostel yang sudah masuk jaringan hostel internasional ini dijaga oleh duo okaasan dan otoosan, yang dengan baik hati memberi tahu jalur trem di Nagasaki.
13.30 Kami langsung meluncur menuju tujuan wisata pertama kami, yaitu Peace Park dan Atomic Bomb Museum dengan trem jalur 1. Sesuai namanya, taman ini merupakan taman peringatan peristiwa jatuhnya bom atom Amerika Serikat di Nagasaki pada 9 September 1945.  Satu hal yang luar biasa dan patut diacungi jempol dari taman ini adalah tulisan-tulisan informatif pada monumen-monumennya. Ditambah sore hari mendung nan galau, sukses sudah peace park membuat darah kami berdesir dan merasa sedih. Padahal, kalau dipikir-pikir, Jepang juga berbuat kejam kan pada kakek nenek kami di Indonesia dulu? Dan karena jatuhnya bom ini jugalah kami bisa merebut kemerdekaan. Well, there’s always a silver line above the cloudy sky. Selalu ada hikmah di balik musibah. Life is a wheel, sometimes you’re on the top and sometime you’re on the bottom. Jepang pernah menjajah dan jadi macan Asia, tapi peristiwa nagasaki membuat mereka berpikir ulang dan merasakan penderitaan yang sama dengan negara yang dijajahnya. Tapi, bukan berarti masih ada dendam kesumat di hati lo! Hanya mencoba memandang dari kedua sisi karena kebetulan kami punya kesempatan untuk melakukannya. Em, dan sayang juga kami tidak sempat banyak pasang pose disini. Secara suasananya sedih, ya masak kami mau senyam-senyum keliatan gigi? Siap-siap ditampokin sandal orang-orang disana ntar. ;p

 Tangga masuk Peace Park

 Fountain, konon dulu dibuat untuk menyediakan air minum bagi korban bom Nagasaki

Peace Statue, tangan kanan melambangkan perdamaian, tangan kiri menunjuk ke hypocenter (kurang-lebih begitu terjemahan bebasnya)


Dari peace park, perjalanan kami lanjutkan ke atomic bomb hypocenter, tempat dimana dulu bom atom tepat dijatuhkan di nagasaki..suasananya benar-benar mendukung dengan sedikit efek gerimis. Hemmm..sendu-sendu gimana gitu. 

Dan dari situ, kita menuju (ato lebih tepatnya mencari) Urakami cathedral, gereja tertua yang juga pernah kena bom atom kala itu. Meski ada petanya si dore (singkatan dari doremon, plesetan dari dora), lost in nagasaki itu kayaknya penting deh,,hahaha..tapi toh akhirnya ketemu juga tuh gereja tapi harus dibayar mahal dengan tragedi Payung Terbangnya si diah yang sukses terkuliti hidup-hidup di depan khalayak ramai (wakakakakakkk) bagian ini adalah bagian paling romantis di hari pertama kami di nagasaki. Harga payungnya sih Cuma hyaku go (105)  en, tapi malunyaaaaaa, tak terbayar mak!! Hahahahaha. 

Diah dengan payung kenangannya :)

Urakami Cathedral, salah satu lokasi terparah yang terkena bom atom

Waktu keluar dari gereja, entah karena anginnya yang nakal ato si mas nya mo melengkapi keromantisan diah, payung masnya itu terbang juga!! Destinasi berikutnya adalah Megane Bridge (Meganebashi), jembatan tertua di Nagasaki yang jika dilihat dari angle yang tepat akan terlihat seperti Kacamata, that's why it also called Spectacles Bridge. Dari trem, kami turun bersama dengan satu rombongan (yang sepertinya) juga menuju ke tempat yang sama, maka daripada susah-susah baca peta, mending kita ikutin aja. Ternyata si mas-mas guide ini agak sesat, jalan berkilo-kilo tau-tau ngilang gitu aja. Jadilah kita "agak" tersesat dan terjebak hujan di daerah deket Chinatown =_=" Pelajaran moral berikutnya, meski mas-mas Jepang cakep, jangan sertamerta diikuti kemana dia pergi karena bisa saja dia sesat, hahhahahaha

No comments:

Post a Comment