Negara dalam Keadaan Bahaya

Bukan kapasitas saya berbicara masalah politik, apalagi menanggapi masalah negara yang sedang carut-marut seperti sekarang mengingat saya hanya seorang pengangguran, belum bisa berkontribusi apa-apa terhadap negara. Tapi membaca satu artikel di Kompas Nasional pagi ini tentang Surat untuk Presiden benar-benar kembali mengingatkan saya, bahwa tidak mudah menjadi seorang presiden Republik Indonesia. 


Oke, tidak usah berbicara masalah tugas dan kewajiban presiden, dari yang paling sederhana saja, menjadi warga negara Indonesia. Beruntung mendapat beasiswa study ke Jepang membuat saya mendadak nasionalis, saya selalu berbicara Indonesia itu bla bla bla bla..Tapi seiring berjalannya waktu, saya pribadi merasa, di tengah nama besar NKRI, tidak banyak orang yang tahu Indonesia itu dimana, lebih parah lagi, Indonesia seringkali disalahartikan sebagai INDIA.

Itu hanya kesan pertama orang asing tentang Indonesia. Tapi kalau Anda berada di posisi saya, mungkin Anda juga akan berkata sama, tidak mudah menjadi warga negara Indonesia yang beruntung mewakili negara Anda berjejer dengan warga negara lain (yang malangnya, lebih maju dari Indonesia). Demi ketersediaan informasi,setiap hari saya pun selalu sempatkan mengecek akun facebook saya, bukan karena saya maniak facebook, tapi karena dari facebook dan twitter lah saya tahu kabar paling aktual dari negara dan warga negara saya tercinta. Seperti beberapa waktu lalu, sempat muncul fenomena Syahrini dengan "sesuatu banget"nya. Tak lama muncul si Ayu Ting-ting yang nyari alamat ga ketemu-ketemu, hingga kisah si Supir Xenia maut yang menuai umpatan dimana-dimana. Saya pun tiba pada kesimpulan saya (dari status-status itu), bahwa sebenarnya orang Indonesia punya potensi yang cukup bagus untuk menjadi cerdas. Terkadang kelewat kritis menanggapi sikap dan perilaku sesamanya. Saya cuma pengen bilang "STOP menyibukkan diri dengan PENCITRAAN", kawan-kawan. 



Kalau memang kalian memiliki kapasitas untuk terjun disana, lakukan sekarang, jangan cuma update di status, atau komen, atau menghujat sana-sini. Maaf kalau saya kelewat emosi, tapi mengalami dan melihat sendiri kondisi negeri tercinta saya, dimana yang tua kadang lupa dengan apa yang diamanahkan padanya (kayak yang sibuk numpuk duit di kantong mereka itu), dan yang muda kadang lupa bahwa di bahu merekalah masa depan negara diamanahkan (dan lebih suka ikut kontes jemur-jemur cuci-cuci tiap pagi di acara musik pagi. #WOIIIIII!!), saya jadi geregetan!!

Tulisan ini juga terinspirasi dari lirik lagu Jogja Hip hop Foundation, Negara dalam Keadaan Bahaya, yang sedang menjadi bahan saya menulis tugas akhir semester ini. Baca dan buka mata kalian, Kawan-kawan! Masih mau berpangku tangan? Kalau saya tidak.




Jangan bertanya apa yang negara berikan kepadamu, tapi kenapa tidak memberikan apa-apa dari dulu
HOOK:
Negara dalam keadaan bahaya
Penguasa lupa amanat rakyatnya
Menutup mata derita bangsanya
Pertiwi manangis merintih dan berdoa
Bahaya! Bahaya!
Negara dalam keadaan bahaya
Karena penguasa dan mafia bekerjasama
Demokrasi digadaikan dan tersandra
Di mimbar mengumbar janji
Janji bohong dan bohong lagi
Rakyat sudah lelah memaklumi
Mau dibawa kemana negeri ini?
Bahaya! Bahaya!
Negara dalam keadaan bahaya
Politisi tan moral dan etika, pamer kebusukan di media, rakyat hanya bisa mengelus dada
Wakil miring di gedung rakyat
Bersatu padu dalam kongsi jahat
Musyawarah mufakat untuk menipu rakyat
Lupa siapa yang memberi amanat
HOOK:
Bahaya! Bahaya!
Negara dalam keadaan Bahaya
Karena penguasa lupa dasar negara
Di balik jubah agama menipu tuhan pun bisa
Minoritas beribadah dalam ancaman
Negara gagal memberi rasa aman
Bhineka Tunggal Ika mati di Jalanan
Inilah orde pembangunan jalan menuju kehancuran
Bahaya! Bahaya!
Negara dalam keadaan bahaya
Karena tanah kaya bukan lagi milik rakyatnya
Mereka tersingkir dari tanah leluhurnya
Warga mendesak perubahan di Jakarta
Tapi di daerah ada yang ingin merdeka
NKRI adalah omong kosong belaka
Tanpa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
HOOK
Lagu ini adalah surat dari rakyat
Kepada para pemegang amanat
Cinta rakyat pada negeri ini tanpa syarat
Hingga badan dikandung hayat
Lihatlah rakyat terus bekerja
Susah payah terus memupuk asa
Bercerminlah di kalbu mereka
Maka akan kau pahami apa itu Indonesia
HOOK
Anak negeri yang mati di lumbung padi
Mengirim kabar pada pertiwi
Negara gagal melindungi kami
Masyarakat adil makmur hanya mimpi

4 comments:

  1. Nah iku dia. Sekarang di FB saya sudah jarang maki2 pemerintah. Capek sendiri.

    Rakyat Indonesia itu sudah luar biasa sabarnya. Punya pemimpin korup, gak amanah, mementingkan golongan (partai), hukum sekarang jadi komoditi, tapi rakyat tetep aja diem. Diem bukan berarti goblok/gak tau. Mereka tau, tapi gak tau caranya buat melawan.

    Itu Senayan harusnya kena gempa bumi 20SR biar monyet2 ketimbun skalian. Kelakuannya makin hari makin absurd. Kalo isi berita di hashtag kontenya cuman: #monyetsenayan, #korupsi, #esbeye, #demokrat, #kriminal.

    Yang kaya bisa beli apartemen di pusat Jakarta/Singapore, yang miskin beli beras aja gak bisa. Para penggedhe sudah terlalu sibuk ngurusin partai dan perut masing2, mana sempet ngurusin rakyat? Rakyat itu ada kalo mau pemilu doang, sesudahnya...gak dianggep manusia.

    Cara menyelamatkan Indonesia Raya tercinta cuman satu, REVOLUSI!. Udah gak bakal bisa pake cara halus. Itu orang2 (monyet senayan) kupingnya udah buntet, matanya udah buta, hatinya udah membatu.

    Ayo Mahasiswa! Mana suaranyaaaa? Eh, aksinyaaaa?!

    ReplyDelete
  2. #ngelusdodo..negara gue, makkk..gimana mak nasib anak2 aye ntar? geregetan..ngeliat kondisinya sekarang, saya lebih memilih menghindar saat guru mengajukan pertanyaan "bagaimana dengan Indonesia?"

    ReplyDelete
  3. Geregetan.. Jadinya geregetan
    Apa yang harus ku lakukan -- nyanyi mode: on

    Aku ngerti gimana perasaanmu. Saat kita bangga (cenderung menggubu-gebu) dengan negara kita, tapi melihat kenyataan di lapangan kok akhirnya jadi minder dhewe.

    Mbesuk anakmu di ekspor nang jepang wae Deph. Awakmu gak onok rencana pindah nang kono a?

    ReplyDelete
  4. The Casino at Borgata | Mapyro
    The Casino at Borgata offers 442 slots, 46 경기도 출장샵 table games, a live poker room, a 오산 출장안마 live dealer casino, 충주 출장마사지 and a 전라남도 출장마사지 bar. All of our 인천광역 출장안마 1633 slot machines feature

    ReplyDelete