Minggu ini adalah salah satu minggu paling menyenangkan di Jepang. Kenapa? Karena orang-orang biasanya punya waktu seminggu penuh yang disebut Golden Week. Sebenernya ga seminggu-seminggu juga, karena senin dan jumat pada minggu ini, kantor biasanya tetap buka. Tapi, katanya banyak yang mengambil cuti and take a one week long holiday.
Sebagai orang Jepang dadakan, saya dan dua orang teman saya (diah dan nita) tentunya tidak mau kalah. Kami ingin merasakan melewatkan golden week seperti yang orang-orang Jepang lakukan, yaitu dengan berpergian. Meskipun dengan waktu dan dana yang terbatas, kami tetap kekeh merencanakan perjalanan. Dan akhirnya, setelah mempertimbangkan bibit, bobot, bebetnya, Nagasaki adalah kota beruntung yang kami pilih sebagai tempat tujuan wisata pertama kami selama di Jepang. Kami memutuskan untuk menghabiskan waktu di sana selama 3 hari 2 malam.
A. What to prepare
Hal pertama yang kami siapkan adalah mencari segala macam informasi mengenai Nagasaki, baik melalui internet maupun dari orang-orang yang sudah pernah ke sana sebelumnya. Tentang akomodasi selama di sana, sistem transportasi, objek-objek wisata yang harus didatangi, makanan yang harus dicoba, souvenir yang harus dibeli, dan tentunya penginapan. Dengan budget terbatas, kami harus bisa mengalokasikan dana agar dapat meng-cover semua kebutuhan di atas. Setelah mengutak-atik angka, berikut adalah pengeluaran inti yang harus kami siapkan
1. Transportasi Fukuoka – Nagasaki round trip : 4500 Yen (450.000)
Menurut informasi yang kami dapatkan di internet, ada beberapa pilihan dari Fukuoka untuk mencapai Nagasaki. Mulai dari bis, kereta, hingga pesawat. Dilihat dari efisiensi waktu dan biaya (sebenarnya biaya sih), akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan bis. Satu tiket harganya 5000 Yen, tapi kalau sekaligus PP, harganya didiskon menjadi 4500 Yen. Harga ini juga bisa didiskon lagi menjadi 4000 Yen kalau kita membelinya dalam jumlah genap. Waktu tempuhnya juga hanya sekitar 2,5 jam. Dari Fukuoka kita bisa naik di Hakata station atau Tenjin bus station. Sedangkan di Nagasaki, kami memilih untuk turun di Nagasaki Station. Bisnya juga sangat nyaman, luas dan bersih. Perjalanan darat 2,5 jam tidak akan terasa.
|
Tiket bis ke Nagasaki PP |
2. Youth Hostel : 2500 Yen/ Night atau 5000 Yen/ 2 Night (500.000)
Info tentang youth hostel atau penginapan untuk backpacker ini sangat mudah ditemukan di internet. Harga youth hostel di Nagasaki mulai dari angka 2300 Yen. Sayangnya, karena terlambat memesan, kami tidak berhasil mendapat tempat di angka paling murah tersebut. Akhirnya, kami memutuskan untuk memesan hotel di kisaran harga 2500 Yen. Nama hostel yang kami pesan adalah Ebisu Youth Hostel, letaknya sangat strategis karena berada dekat dengan jalur trem dan stasiun Nagasaki. Jadi, sangat memudahkan perjalanan. Tapi, hostel-hostel lain juga letaknya strategis karena sebenarnya Nagasaki adalah kota kecil.
Proses booking hotel semuanya dilakukan via internet. Caranya sangat mudah. Tinggal searching digoogle dengan keyword semacam youth hostel Nagasaki dan keluarlah berbagai situs tentang youth hostel. Waktu itu, kami masuk ke situs dengan nama www.youthhostel.com. Tinggal centang hotel pilihan dan tanggal menginap, membayar booking fee sejumlah 10% dari harga hotel, dan voilaaaa!! hotel siap ditempati. Jangan takut dengan fasilitas yang nantinya didapat di hostel. Kamar mandi memang hanya satu, masing-masing untuk pria dan wanita. Kita hanya bisa mandi satu kali sehari, jadi harus memilih mau pagi atau malam. Jorok? Gak juga, kan dingin, jadi kebetulan. Satu kamar terdiri dari tiga orang dengan satu tempat tidur tingkat. Toilet wanita juga khusus sendiri. Disediakan juga sikat gigi, sabun, dan shampoo. Memang tidak senyaman hotel berbintang, maklum ada harga ada barang. Tapi secara umum, dengan tarif semurah itu (ukuran Jepang), kami sudah bisa tidur nyenyak dan punya teman-teman baru.
3. Catat dan rencanakan urutan objek wisata (dan tiket masuk) yang akan dikunjungi
Kalau ini rasanya tergantung tipe orang yang melakukan perjalanan. Saya pribadi sih lebih suka memiliki plan tentang tempat-tempat yang saya kunjungi beserta daftar urutannya. Lebih mudah mengatur waktu dan memastikan semua objek wisata dapat dikunjungi. Masalah nanti berubah atau tidak, sangat bisa disesuaikan ketika sudah sampai. Yang penting, kita tahu apa saja yang harus kita lakukan.
Bagi pelancong yang terkendala bahasa (seperti saya), sangat perlu juga membuat peta sederhana dan mengerti sedikit tentang jalur transportasi disana. Apalagi di Jepang yang tulisannya bukan romaji. Peta asli nanti bisa kita dapatkan di hotel.
|
Rute perjalanan.. :D |
TIPS: Jangan membawa terlalu banyak barang (baju atau makanan) karena hanya bikin berat tas. Dan yang terpenting, pastikan TIDAK SALAH TANGGAL saat booking hotel. Sebenarnya, jantung kami sempat hampir copot karena baru sadar salah memesan tanggal saat mau berangkat. Untung aja hostelnya baik, jadi kami tidak kena charge tambahan dan masih ada kamar sisa.
Setelah semua persiapan awal selesai, berangkatlah kami dengan hati riang gembira ke Nagasaki.
Bagaimana kisah petualangan kami selanjutnya? Tunggu di Nagasaki Part 2 ^^